قُلْ لَوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِكَلِمَاتِ رَبِّي لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَنْ تَنْفَدَ كَلِمَاتُ رَبِّي وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ مَدَدًا

Senin, 16 Juni 2014

TEKS PIDATO : RIDHO ALLAH DI BAWAH RIDHO ORANG TUA


RIDHO ALLAH  DI BAWAH RIDHO ORANG TUA

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَكَاتُهُ.
الْحَمْدَ لِلّهِ رَبِّ الْعلَمِيْنَ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى اَشْرَفِ اْلَانْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ اَمَّا بَعْدُ
Dewan Juri yang saya muliakan, hadirin sekalian yang saya hormati, serta teman-teman yang berbahagia.
Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamiin. Tidak ada yang lebih baik kita ucapkan dalam kesempatan ini kecuali ucapan syukur atas limpahan nikmat berupa kesehatan dan kesempatan kepada kita semua, sehingga pada hari ini kita dapat berkumpul disini dalam acara Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (AKSIOMA) Tahun 2014.
Perkenalkanlah saya, nama saya Meylicha dari MI YAPPI Ringintumpang Semoyo Patuk Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta. Beberapa hari yang lalu saya terpilih mewakili lomba pidato Bahasa Indonesia dari madrasah saya. Dan kali ini saya akan menyampaikan pidato dengan judul “Ridho Allah di bawah ridho orang tua”.

Teman-teman peserta lomba pidato yang saya cintai,
Kenanglah wajah ibu kita yang kian menua, padahal kita dulu 9 bulan diperutnya, merasakan mual, muntah, berjalan terasa berat, dan berbaring pun terasa sulit, tapi orang tua kita tetap ridho.
Kenanglah ayah kita yang membanting tulang mencari nafkah agar kita tumbuh menjadi janin yang sehat.
Ketika ibu melahirkan kita, bersimbah darah dan air mata. Ingatlah, ibu kita meregang nyawa antara hidup dan mati, itulah saat kelahiran kita, tapi ibu tetap bahagia. Ditatapnya diri kita dan didekapnya, padahal hampir-hampir saja nyawanya sirna. Dua tahun kita disusui. Malam kita kotori dan kencingi pakaiannya. Tetapi ibu tetap sabar, sampai tiada rela seekor nyamukpun menggigit kita.

Teman-teman yang saya sayangi,
Jalan yang haq dalam menggapai Ridho Allah melalui orang tua adalah birrul walidain. Birrul walidain (berbakti kepada orang tua) merupakan salah satu masalah penting dalam Islam. Di dalam Al-Quran, setelah memerintahkan manusia untuk bertauhid, Allah  memerintahkan untuk berbakti kepada orang tua.
Dalam surat Luqman ayat 14 Allah berfirman :
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ


Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu”.

Hadirin yang saya hormati,
Ridho Allah  tergantung kepada ridho orang tua, sesuai sabda Rasululloh :

رِضَا اَللَّهُ فِي رِضَا الْوَالِدَيْنِ, وَسُخْطُ اَللَّهِ فِي سُخْطِ الْوَالِدَيْنِ
"Ridho Allah  tergantung kepada keridhoan orang tua dan murka Allah  tergantung kepada kemurkaan orang tua" (HR. Tirmidzi).
Itu artinya, jika orang tua kita murka atau marah lantaran kita, maka bisa dipastikan Allah pun murka pada kita. Sebagai contoh, dalam sebuah cerita rakyat dari daerah Sumatera Barat, kisah Malin Kundang yang melegenda. Malin Kundang malu mengakui orang tuanya. Ia merasa malu dengan keberadaan ibunya, ketika status sosialnya meningkat. Yang pada akhirnya, dikutuklah si Malin Kundang menjadi sebuah batu. Tidak diragukan lagi, sikap semacam itu adalah sikap yang sangat tercela, bahkan termasuk kedurhakaan yang keji dan nista.
Hadirin yang berbahagia,
Banyak contoh yang dapat kita ambil pelajaran, bahwa kesuksesan seseorang dipengaruhi oleh ridho orang tua. Kewajiban kita adalah bergaul dengan kedua orang tua kita secara baik, berkata kepada keduanya dengan perkataan yang lemah lembut, dan mendoakan kedua orang tua, sebagaimana doa yang lazim diucapkan :
رَبِّ اغْفِرْلِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيْرًا
"Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orangtuaku, dan kasihanilah mereka sebagaimana mereka berdua telah merawatku di waktu kecil".
Hadirin yang dirahmati Allah,
Salah satu cara kita sebagai anak dalam mempraktikan ajaran – ajaran yang ternukil di Al- Quran dan hadits Nabi adalah dengan cara berbakti kepada orang tua. Karena untuk mendapatkan ridho Allah kita harus bisa mendapatkan ridho dari kedua orang tua. Orang tua sudah berkorban banyak untuk membesarkan anaknya . ini harus di balas oleh anaknya dengan cara berbakti kepada orang tua, baik mereka yang masih hidup atupun mereka sudah meninggal dunia.

Hadirin yang berbahagia,
Kesimpulannya adalah, berbakti kepada kedua orang tua adalah kewajiban. Keridhoan Allah tergantung pada keridhoan kedua orang tua.
Singkat kata, berdasarkan kenyataan yang sering terjadi di sekitar kita, dapat kita jadikan bahan perenungan. Semoga kita bisa menjadi pribadi selalu berbakti kepada kedua orang tua.
Burung Irian burung cenderawasih, cukup sekian dan terimakasih.
Billahit taufik wal hidayah

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَكَاتُهُ