Dalam setiap desah nafas seorang hamba, ada ni’mat yang
terus diperbaharui dan wajib disyukuri. Paling tidak kita bisa merasakan,
bahwasanya dalam diri kita mengalir ni’mat yang tak pernah putus dikarenakan
kewelasasihan ALLAH SWT.
Coba kita renungkan, bagaimana seorang bayi yang terlahir
masih dalam keadaan ‘plain’ tanpa ada rasa, tanpa pemahaman sesuatu apapun,
kemudian ALLAH menganugerahkan pendengaran, penglihatan dan hati hingga mampu
merasakan kebesaran-kebesaran ALLAH dan akhirnya mampu bersyukur atas segala
karunia-Nya.
Sebagaimana firman ALLAH :
وَاللَّـهُ أَخْرَجَكُم مِّن بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ
شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ
تَشْكُرُونَ ﴿٧٨﴾
“Dan ALLAH mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam
keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati agar kamu bersyukur” (QS An Nahl : 78)
Berbahagialah bagi hamba yang mampu mensyukuri ni’mat-Nya,
karena adanya taufiq yang telah ALLAH turunkan kepadanya.