قُلْ لَوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِكَلِمَاتِ رَبِّي لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَنْ تَنْفَدَ كَلِمَاتُ رَبِّي وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ مَدَدًا

Senin, 27 Mei 2013

MENSYUKURI NIKMAT ALLAH

Dalam setiap desah nafas seorang hamba, ada ni’mat yang terus diperbaharui dan wajib disyukuri. Paling tidak kita bisa merasakan, bahwasanya dalam diri kita mengalir ni’mat yang tak pernah putus dikarenakan kewelasasihan ALLAH SWT.
Coba kita renungkan, bagaimana seorang bayi yang terlahir masih dalam keadaan ‘plain’ tanpa ada rasa, tanpa pemahaman sesuatu apapun, kemudian ALLAH menganugerahkan pendengaran, penglihatan dan hati hingga mampu merasakan kebesaran-kebesaran ALLAH dan akhirnya mampu bersyukur atas segala karunia-Nya.

Sebagaimana firman ALLAH :
وَاللَّـهُ أَخْرَ‌جَكُم مِّن بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ‌ وَالْأَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُ‌ونَ ﴿٧٨﴾
“Dan ALLAH mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati agar kamu bersyukur” (QS An Nahl : 78)
Berbahagialah bagi hamba yang mampu mensyukuri ni’mat-Nya, karena adanya taufiq yang telah ALLAH turunkan kepadanya.

RAHASIA SHALAT MAKTUBAH

Shalat adalah ibadah terpenting bagi seorang muslim. Shalat menjadi tolak ukur kesalehan seseorang. Bahkan shalat merupakan amal kunci bagi segala amal lainnya. Meski demikian jarang sekali orang mengerti bahwa masing-masing waktu shalat yang lima itu mengandung hikmah dan memiliki sejarah masing-masing.Shalat Subuh adalah shalat pertama kali yang dilakukan oleh Nabi Adam As. Dua rakaat Subuh dijalankan oleh Nabi Adam di bumi setelah diturunkan dari surga. Waktu itu pertama kalinya Nabi Adam melihat kegelapan. Begitu gelapnya sehingga ia merasakan ketakutan yang amat sangat. Namun kemudian kegelapan itu secara lamban mulai sirna mengusir rasa takut, dan perlahan terbitlah terang. Itulah pergantian waktu malam menuju pagi. Oleh karenanya, dua rakaat Subuh dilaksanakan sebagai rasa syukur atas sirnanya kegelapan pengharapan atas datangnya kecerahan.
Nabi Ibrahim As adalah orang pertama yang melaksanakan shalat Dhuhur. Empat rakaat dhuhur dilaksanakan, ketika Allah menggantikan Ismail yang rencananya disembelih sebagai kurban dengan seekor domba. Ini terjadi tatkala siang, tatkala matahari bergeser sedikit dari titik tengahnya. Empat rekaat itu menunjukkan beberapa perasaan Nabi Ibrahim. Satu raka’at adalah penanda kesyukuran atas digantikannya Ismail. Satu reka’at karena kegembiraan, satu raka’at untuk mencari keridhaan Allah dan satu raka’at lagi sebagai rasa syukur atas domba pemberian Allah swt.

WASIAT MBAH MAIMUN ZUBAIR

Jika matahari terbit dari timur , maka mataharinya para santri ini terbit dari Sarang. Pribadi yang santun, jumawa, serta rendah hati lahir pada hari Kamis, 28 Oktober 1928. Beliau adalah putra pertama dari K. Zubair seorang kyai yang tersohor karena kesederhanaan dan sifatnya yang merakyat. Ibundanya adalah putri dari kyai ahmad bin syuaib ulama’ yang kharismatik yang teguh memegang pendirian. Mbah Mun, begitu orang biasa memanggilnya.

Ngalap barokah, itulah yang sering dilakukan seantero Nusantara dari Sabang Sampai merauke. Untuk itu, kami tergugah dan mendorong niat kami untuk nyuwun tausiyah kepada beliau yang diharapkan para santri sekarang dapat mengambil langkah yang terbaik seperti beliau.

Mulai dari ruang lingkup seorang santri yang mana santri menurut beliau adalah sekumpulan orang yang menetap di pesantren salaf. Pesantren tersebut berkewajiban untuk menyampaikan pelajaran-pelajaran yang menurut beliau minimal adalah dari kitab Sullam,Safinah, dan Aqidatul Awwam. Intinya yang berkaitan dengan mu’taqod syari’at.

Mbah mun ngendikan bahwa seorang santri harus dapat memahami kitab dan Al-Qur’an. Yang menjadi ciri khas dari sebuah pesantren adalah kebahasaannya. Yakni harus menguasai bahasa arab. Dari segi pemahaman Al-Qur’an, membaca Al-Qur’an dengan Tajwid yang sesuai dengan makhroj dan sifatnya. Dari segi pemahaman kitab yang dimaksudkan adalah dengan mengikuti jejak pesantren salaf. Dimulai dari kitab turast, yakni kitab karangan-karangan ulama’ terdahulu.

WASIAT MBAH ARWANI

 "AKU WEKAS KARO SLIRAMU: WIWIT MONGSO IKI SLIRAMU SABEN-SABEN DERES SUPOYO TARTIL. MERGO SENEJAN MUNG SETITIK NANGING TARTIL IKU LUWIH UTAMA LAN MANFA'AT TINIMBANG OLIH AKEH NANGING ORA TARTIL".

MULO WIWIT SAIKI DIBIASAAKEN SING TARTIL SENEJAN MUNG OLIH SA'JUZ RONG JUZ SEDINO. PENGENDIKANE SOHABAT 'ABDULLOH BIN 'ABBAS MENGKENE LA AN AQRO-A SUROTAN UROTTILIHA AKHABBU ILAYYA MIN AN AQRO-AL QUR-AANA KULLAHU.

KEJOBO IKU SING WIS KELAKON TUR NYOTO, YEN KULINONE DERES TARTIL IKU SA'MONGSO-MONGSO KEPENGIN DERES RIKAT TEMTU BISO. NANGING SEBALIKE YEN BIASANE DERES RIKAT BAHAYANE IKU YEN DEWEKE DIKON DERES TARTIL TEMTU ORA BISO JALAN. MULO SLIRAMU YEN ATI-ATI YEN DERES.
CUKUP SEMENE WASIATKU. "



"Aku berpesan kepadamu: mulai sekarang setiap kali kamu 'deres' supaya 'tartil'. Karena meskipun dapat sedikit tapi tartil itu lebih utama dan bermanfaat daripada dapat banyak tapi tidak tartil. Makanya mulai dari sekarang dibiasakan yang tartil walau hanya dapat satu atau dua juz sehari.