قُلْ لَوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِكَلِمَاتِ رَبِّي لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَنْ تَنْفَدَ كَلِمَاتُ رَبِّي وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ مَدَدًا

Kamis, 28 Juni 2012

IMAM ASY-SYAFI'I


Nama dan Nasab
Beliau bernama Muhammad dengan kunyah Abu Abdillah. Nasab beliau secara lengkap adalah Muhammad bin Idris bin al-’Abbas bin ‘Utsman bin Syafi’ bin as-Saib bin ‘Ubayd bin ‘Abdu Zayd bin Hasyim bin al-Muththalib bin ‘Abdu Manaf bin Qushay. Nasab beliau bertemu dengan nasab Rasulullah pada diri ‘Abdu Manaf bin Qushay. Dengan begitu, beliau masih termasuk sanak kandung Rasulullah karena masih terhitung keturunan paman-jauh beliau, yaitu Hasyim bin al-Muththalib.
Bapak beliau, Idris, berasal dari daerah Tibalah (Sebuah daerah di wilayah Tihamah di jalan menuju ke Yaman). Dia seorang yang tidak berpunya. Awalnya dia tinggal di Madinah lalu berpindah dan menetap di ‘Asqalan (Kota tepi pantai di wilayah Palestina) dan akhirnya meninggal dalam keadaan masih muda di sana. Syafi’, kakek dari kakek beliau, -yang namanya menjadi sumber penisbatan beliau (Syafi’i)- menurut sebagian ulama adalah seorang sahabat shigar (yunior) Nabi. As-Saib, bapak Syafi’, sendiri termasuk sahabat kibar (senior) yang memiliki kemiripan fisik dengan Rasulullah shollallahu’alaihiwasallam.

KH. ALI MAKSUM


Ali bin Maksum bin Ahmad dilahirkan di Lasem Rembang Jawa Tengah pada tanggal 2 Maret 1915. Ayahnya, Maksum adalah pendiri Pondok Pesantren Al-hidayah Lasem Rembang. Nama aslinya hanyalah Ali. Sedangkan Nama Ali Maksum adalah gabungan dari nama ayahnya.
Ali Maksum di kenal sebagai gurunya para intelektual Muslim. Di antara para intelektual Muslim yang pernah berguru kepadanya adalah, KH. Abdurrahman Wahid, KH. Chalil Bisri, KH. Masdar Farid Mas’udi, KH. Ahmad Musthofa Bisri, dan sebagainya.

KH. Muhammad Ilyas Ruhiat


Kelahiran
KH. Muhammad Ilyas Ruhiat, dilahirkan di Cipasung pada 31 Januari 1934, ayahnya adalah ulama besar di kabupaten tersebut, KH Ruhiat dan ibunya Hj. Aisyah.

Pendidikan
Sebagai ulama yang cukup berpengaruh di kalangan NU, Ilyas hanya mengecap pendidikan formal selama 3 tahun di sekolah rakyat.
Namun Ilyas kecil tidak mau berhenti belajar. Semangat dan kegigihannya mempelajari segala hal, mendorong Ilyas mengambil kursus bahasa. Dua bahasa sekaligus dipelajarinya, Arab dan Inggris. Akhirnya dengan penguasaan bahasa Arab yang mumpuni, Ilyas muda mampu menguasai bidang ilmu Agama Islam.

KH. Mohammad Ahmad Sahal Mahfudh


Kiai Haji Mohammad Ahmad Sahal Mahfudz (lahir di KajenKabupaten PatiJawa Tengah17 Desember 1937; umur 74 tahun) adalah KetuaMajelis Ulama Indonesia (MUI) sejak tahun 2000 hingga saat ini. Sebelumnya selama dua periode menjabat sebagai Rais Aam Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama sejak 1999 hingga saat ini.

Beliau sebelumnya selama 10 tahun memimpin Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Tengah, juga di daulat menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan MUI

Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama


Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama (LP Ma'arif NU) merupakan aparat departentasi Nahdlatul Ulama (NU) yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan-kebijakan pendidikan Nahdlatul Ulama, yang ada di tingkat Pengurus Besar, Pengurus Wilayah, Pengurus Cabang, dan Pengurus Majelis Wakil Cabang. LP Ma'arif NU dalam perjalannya secara aktif melibatkan diri dalam proses-proses pengembangan pendidikan di Indonesia. Secara institusional, LP Ma'arif NU juga mendirikan satuan-satuan pendidikan mulai dari tingkat dasar, menangah hingga perguruan tinggi; sekolah yang bernaung di bawah Departemen Nasional RI

Senin, 25 Juni 2012

KEAGUNGAN KALIMAT LAA ILAAHA ILLALLAH




  Bismillahirrahmaanirrahim,

  1. Dari Umar ra, Rasulullah saw bersabda, “Ketika Adam as telah berbuat suatu dosa, maka saat ia menengadahkan kepalanya ke langit, ia berkata, “Aku memohon kepada-Mu, dengan wasilah Muhammad, ampunilah diriku.” Maka Allah mewahyukan kepadanya, “Siapakah Muhammad?” Adam as menjawab, “Maha Berkah Nama-Mu, ketika Engkau ciptakan daku, aku tengadahkan kepalaku ke Arsy-Mu dan ternyata tertulis di dalamnya ‘Laa ilaaha illallaahu Muhammadur Rasulullaah.’ Maka kuketahui bahwa Muhammad itu seseorang yang derajatnya tiada seorang pun yang sederajat dengannya, sehingga Engkau letakkan namanya berdampingan dengan nama-Mu.” Lalu Allah menurunkan wahyu padanya, “Wahai Adam, sesungguhnya ia adalah Nabi yang terakhir dari anak keturunanmu. Seandainya tidak karena ia, maka tidak Ku ciptakan dirimu.” (HR. Thabrani, Hakim, Abu Nu’aim, Baihaqi).
  2. Dari Muadz bin Jabal ra, Rasulullah saw bersabda, “Kunci-kunci surga ialah ucapan syahadat, Laa ilaaha illallaah.” (HR. Ahmad).

MISTERI "HAJAR ASWAD"

Bismillahirrahmaanirrahim,

Neil Amstrong telah membuktikan bahawa kota Mekkah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah.
Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia berkata : “Planet Bumi ternyata tergantung di ruang yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya?.”
Para astronaut telah menemukan bahawa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayangnya 21 hari kemudian laman web tersebut ghaib yang sepertinya ada alasan tersembunyi di balik penghapusan laman web tersebut.

Rabu, 20 Juni 2012

IMAM ASY-SYAFI'I


Pemilik Manhaj Fiqih Yang Memadukan Antara Dua Madzhab Pendahulunya
Nama Dan Nasabnya
Beliau adalah Muhammad bin Idris bin al-‘Abbas bin Utsman bin Syafi’ bin as-Saib bin ‘Ubaid bin ‘Abdu Yazid bin Hasyim bin Murrah bin al-Muththalib bin ‘Abdi Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’b bin Lu`ay bin Ghalib Abu ‘Abdillah al-Qurasyi asy-Syafi’i al-Makki, keluarga dekat Rasulullah SAW dan putera pamannya.
Al-Muththalib adalah saudara Hasyim yang merupakan ayah dari ‘Abdul Muththalib, kakek Rasulullah SAW. Jadi, Imam asy-Syafi’i berkumpul (bertemu nasabnya) dengan Rasulullah pada ‘Abdi Manaf bin Qushay, kakek Rasulullah yang ketiga.
Sebutan “asy-Syafi’i” dinisbatkan kepada kakeknya yang bernama Syafi’ bin as-Saib, seorang shahabat junior yang sempat bertemu dengan Raasulullah SAW ketika masih muda.
Sedangkan as-Saib adalah seorang yang mirip dengan Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan bahwa ketika suatu hari Nabi SAW berada di sebuah tempat yang bernama Fushthath, datanglah as-Saib bin ‘’Ubaid beserta puteranya, yaitu Syafi’ bin as-Saib, maka Rasulullah SAW memandangnya dan berkata, “Adalah suatu kebahagiaan bila seseorang mirip dengan ayahnya.”