قُلْ لَوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِكَلِمَاتِ رَبِّي لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَنْ تَنْفَدَ كَلِمَاتُ رَبِّي وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ مَدَدًا

Rabu, 12 April 2017

(Download) Soal Ulangan Harian Bahasa Jawa Kelas III Semester 2


Download soal ulangan harian (UH) mata pelajaran bahasa daerah Jawa kelas 3 semester 2


Program muatan lokal wajib mata pelajaran bahasa daerah, salah satunya adalah bahasa daerah Jawa. Dalam selang waktu yang tetap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih, guru akan mengadakan Ulangan Harian (UH).





Tujuan dilaksanaknnya Ulangan Harian, khususnya mata pelajaran Bahasa Jawa kelas 3 SD di Semester 2 ini adalah untuk memantau kemajuan belajar setelah proses pembelajaran satu atau lebih KD dan engevaluasi pembelajaran pada KD yang tidak mencapai ketuntasan sebagai dasar pelaksanaan remedial dan pengayaan.



CONTOH ULANGAN HARIAN BAHASA JAWA KELAS 3 SEMESTER 2



I. Wenehana tandha ping ( X ) ing aksara a, b, c, utawa d kang dadi wangsulan kang kok anggep paling bener!



6. Golek kawruh iku luwih utama tinimbang golek….
a. pengalaman 
b. ilmu 
c. bandha 
d. kapinteran



7. Horeging bumi iku diarani …
a. longsor 
b. tsunami 
c. geger 
d. lindhu



8. Ibu lagi (goreng) tahu. Tembung ing jero kurung sing bener ...
a. nggoreng 
b. gorengna 
c. digoreng 
d. gorengan



9. Bandha donya samangsa-mangsa bisa ....
a. ilang 
b. butuh 
c. awet 
d. langgeng



10. Wong tuwa njaluk warah wong enom iku salokane ....
a. kebo kabotan sungu 
b. Kebo ilang tombok kandhang
c. kebo nusu gudel 
d. Kebo mlumpat ing palang



II. Isenana titik-titik ing ngisor iki nganggo tembung kang mathuk!



16. Kedadeyan sing dipengeti saben tanggal 2 Mei yaiku….
17. Raden Abimanyu iku putrane ....
18. Janaka iku kasatriyane ing ….
19. Bukumu (samak) supaya ora gampang rusak. 
Tembung ing jero kurung yen digawe ukara pakon dadi ….
20. Dongeng kang nyritakake bangsane kewan diarani ….



Selengkapanya soal ulangan harian mata pelajaran bahasa daerah Jawa kelas 3 semester 2 dapat didownload di tautan berikut ini:






Hasil nilai ulangan Bahasa Jawa akan menjadi salah satu komponen penilaian hasil akhir belajar siswa (raport). Selain itu, ada nilai Ulangan Tengah Semester (UTS) dan Ulangan Akhir Semester (UAS). Semoga kumpulan soal ulangan harian di atas bermanfaat bagi guru, orangtua, maupun siswa.

Sumber: http://www.sekolahdasar.net/2017/02/soal-ulangan-harian-bahasa-jawa-kelas-3.html#ixzz4dzq4GN7U

Tipe Guru Yang Disukai Siswanya

Siswa menghabiskan hampir lima sampai delapan jam di sekolah di bawah pengawasan guru. Apa yang mereka pelajari selama itu adalah bagian penting dari kehidupannya, karena merupakan bekal masa depan. Guru memainkan peran orang tua ketika siswa berada di sekolah. Ada beberapa kualitas yang ideal yang dibutuhkan untuk seorang guru yang baik. Berikut tipe-tipe guru yang akan disukai siswanya.


1. Mengajar harus interaktif

Sangat penting bagi guru untuk berkomunikasi dengan siswa selama belajar sehingga mereka dapat memperhatikan dan dengan demikian tidak melewatkan topik apapun. Kelas harusnya lebih seperti diskusi, sehingga setiap orang dapat berbicara tentang pandangan mereka dan bisa belajar sesuatu yang baru.

2. Ramah

Meskipun sangat penting bagi seorang guru untuk mempertahankan disiplin. Namun, ketika seorang guru ramah dengan siswanya, mereka akan merasa bebas untuk berbagi dengan guru mereka. Ini dapat bermanfaat bagi guru untuk membimbing mereka sebagai teman dan dengan demikian dapat membantu mereka dalam mengambil keputusan yang tepat.

3. Menjadi panduan

Setiap siswa pasti memiliki masalahnya masing-masing, mungkin orang tuanya dapat membantu. Tetapi jika masalah tersebut terkait dengan masalah sekolah, maka ia mendongak ke gurunya untuk dukungan dan bimbingan. Guru harus mampu memberikan bimbingan kepada siswa-siswanya setiap kali mereka membutuhkannya.

4. Memiliki selera humor

Siswa ingin ketika mengajar dibuat menyenangkan, kelas membosankan membuat siswa resah. Hal ini sangat diperlukan bahwa seorang guru harus memiliki rasa humor yang baik, sehingga ia dapat menambahkan unsur menyenangkan dalam belajar. Berbicara tentang pengalaman mereka dan berbagi kenangan lucu, akan memberikan mereka istirahat dan juga menyegarkan mereka.

5. Toleran

Guru yang memiliki sifat toleran biasanya merupakan favorit setiap siswa. Seorang guru tidak harus ekstra ketat atau kasar terhadap siswa karena mereka akan kemudian tidak bisa membuka diri. Ekstra kelonggaran juga tidak disukai karena dapat membuat siswa membangkang. Jadi, guru harus menjaga keseimbangan dan tidak boleh terlalu lunak dan terlalu ketat.

Sumber: http://www.sekolahdasar.net/2017/04/tipe-tipe-guru-seperti-ini-akan-disukai-siswanya.html#ixzz4dznfUg4q

Soal Try Out Ujian Sekolah UN SD/MI Tahun 2017


Kumpulan soal try out US SD/MI mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA


Ujian Sekolah (US) merupakan ujian akhir bagi siswa tingkat SD/MI dan sederajat. Dengan persiapan yang matang pasti bisa melewati itu semua dengan lancar. Ujian akhir penganti Ujian Nasional (UN) ini mengujikan tiga mata pelajaran (mapel) utama, yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA.

Kisi-kisi sebagai acuan pembuatan soal US tahun pelajaran 2016/2017 yang telah diterbitkan Kemendikbud tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Pelajari semua indikator yang ada pada kisi-kisi soal US tahun 2017 dan perbanyak mengerjakan soal-soal try out US tahun 2017 dengan berbagai variasi.

Soal-soal US tahun 2017 pun masih hampir sama dengan soal UN atau US tahun-tahun sebelumnya. Bentuk soal US SD/MI tahun 2017 adalah pilihan ganda. Untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia sebanyak 50 soal, Matematika sebanyak 40 soal, dan IPA sebanyak 40 soal. 

Untuk bahan belajar menghadapi US tahun pelajaran 2016/2017, bisa menggunakan kumpulan soal try out UN atau US SD/MI tahun-tahun sebelumnya. Kumpulan soal try out US SD/MI ini sebagian sudah disertai dengan kunci jawabannya. Kumpulan soal try out US SD/MI bisa didownload di tautan berikut:





Soal US SD/MI tahun pelajaran 2016/2017 disusun oleh pemerintah provinsi berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota berdasarkan kisi-kisi soal dari Kemendikbud. Pada tahun pelajaran 2016/2017 ini, US akan dilaksanakan pada bulan Mei 2017. 

Sumber: http://www.sekolahdasar.net/2017/02/soal-try-out-ujian-sekolah-un-sdmi-tahun-2017.html#ixzz4dzlSs745

KI AGENG GIRING III


Ki Ageng Giring dan Ki Ageng Pemanahan

Berbicara soal Kabupaten Gunungkidul dan DI Yogyakarta tak bisa lepas dari satu tokoh ini, Ki Ageng Giring III. Bahkan sebenarnya dalam skala yang lebih luas, Ki Ageng Giring III memiliki peran besar dalam berdirinya Kerajaan Mataram Islam. Siapa dia? Ki Ageng Giring III adalah salah seorang keturunan Prabu Brawijaya IV (Bhre Kerta Wijaya) dari Retna Mundri, yang hidup dan menetap pada abad XVI di Desa Sodo, Kecamatan Paliyan. Beliau adalah sesepuh Trah Mataram yang sangat dihormati.
Diceritakan oleh salah satu juru kunci Makam Ki Ageng Giring III, Mas Lurah Surakso Hartoyo, perlu diketahui bahwa gelar Ki Ageng adalah gelar seseorang tokoh pada waktu sudah purna tugas kenegaraan, atau setelah lengser dari jabatannya.
Pada masa aktif menjabat biasanya disebut Ki Gede. Lalu setelah sepuh, jabatan dialih terimakan kepada keturuannya dan sebagai sesepuh, tokoh tersebut ganti menyandang gelar Ki Ageng. Demikian pula asal nama Ki Ageng Giring. Makam Ki Ageng Giring III dikelola oleh Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat karena merupakan pepunden Trah Mataram sebagai penerima turunnya wahyu Keraton Mataram Islam.
Saat berguru, Raden Kertonadi (red-nama kecil Ki Ageng Giring III) bertemu dengan seorang wali besar yang bernama Sunan Kalijaga. Kertonadi seperguruan dengan Raden Bagus Kecung yang kelak bergelar Ki Ageng Pemanahan yang merupakan keturunan Prabu Brawijaya V (Bhre Kertabumi). Keduanya adalah para tokoh politik yang mengembara untuk mengembangkan kekuatan spiritual dan mengajarkan Islam kepada penduduk sekitar.
Perlu diketahui, bahwa setelah hancurnya kerajaan Majapahit, putra-putri Prabu Brawijaya menyebar ke berbagai wilayah di tanah Jawa, bahkan sampai Bali dan Lombok. Di tempatnya masing-masing, mereka berikhtiar lahir batin untuk mendapatkan kembali tahta ayahanda beliau yang telah hilang. Keyakinan bahwa wahyu keraton akan turun kepada putra yang memiliki kecakapan lahir batin ini sangat kuat menancap ke dalam relung jiwa para trah darah biru ini, di antaranya adalah Ki Ageng Giring dan Ki Ageng Pemanahan, jelas Mas Lurah Surakso Hartoyo belum lama ini.

Makam Ki Ageng Giring III

Diketahui Ki Ageng Giring menikah dengan Nyi Talang Warih dan dari pernikahan tersebut lahir dua orang anak, yaitu Rara Lembayung dan Ki Ageng Wonokusumo yang nantinya menjadi Ki Ageng Giring IV. Isyarat akan turunnya wahyu Keraton Mataram di perbukitan kidul itu atas petunjuk Sunan Kalijaga, seorang tokoh spiritual yang mampu melihat dengan pandangan lahir batin atas suatu persoalan masyarakat. Oleh Sunan Kalijaga, Ki Ageng Giring dan Ki Ageng Pemanahan dianggap sebagai santri yang mampu menjalankan tirakat dengan kuat untuk menyangga negeri. Untuk mengupas keterkaitan kisah ini, tidak bisa lepas dari perjalanan Ki Ageng Pemanahan mengawal Sultan Hadiwijaya di Keraton Pajang.

Selasa, 11 April 2017

KH. Ahmad Hasyim Muzadi



Dunia internasional yang kerap diwarnai aksi ekstremisme membutuhkan progresvitas pemikiran dan praksis gerakan yang dapat menumbuhkan Islam sebagai agama Rahmat dan perdamaian di atas semua golongan.

Langkah strategis ini dilakukan oleh KH Ahmad Hasyim Muzadi ketika mendirikan lembaga bernama International Conference of Islamic Scholars (ICIS) saat dirinya menjabat sebagai Ketua Umum PBNU dalam rentang periode 1999-2009. Lembaga ini menjadi corong dan wadah bukan hanya bagi para ulama, tetapi juga para akademisi dan cendekiawan untuk bersama-sama mewujudkan perdamaian dunia.

ICIS juga menjadi wadah bagi generasi muda dalam melakukan rembug bersama untuk menyikapi berbagai persoalan bangsa dengan melakukan sejumlah kajian strategis. Komitmen kebangsaan yang mengglobal ini tidak lahir dari langkah instan KH Hasyim Muzadi, melainkan melalui proses panjang ketika dirinya aktif berorganisasi di berbagai jenjang.

Ahmad Hasyim Muzadi lahir di Bangilan, Tuban, Jawa Timur pada 8 Agustus 1944 silam dari pasangan KH Muzadi dan Nyai Hj Rumyati. Ia mempunyai istri bernama Hj Mutamimah yang dari rahimnya lahir 6 orang anak yang terdiri dari 3 putra dan 3 putri. 

Hasyim Muzadi mengawali pendidikannya di Madrasah Diniyah Tuban pada 1950-1953. Ia kemudian meneruskan ke jenjang pendidikan dasar di SD Tuban tahun 1954-1955 dan berlanjut di SMPN 1 Tuban pada 1955-1956.

Ayat Suci di Balik Tongkat Mbah Cholil Bangkalan



Di berbagai literatur yang menjelaskan tentang sejarah pendirian Nahdlatul Ulama (NU), KH Cholil Bangkalan Madura (1820-1923) mempunyai peran strategis. Peran tersebut terjadi ketika KH Muhammad Hasyim Asy’ari (1875-1947) hendak meminta petunjuk kepada Mbah Cholil terkait gagasan para kiai pesantren untuk mendirikan sebuah organisasi ulama.

Kala itu, KH Abdul Wahab Chasbullah (1888-1971) sekitar tahun 1924 menggagas pendirian Jam’iyyah NU yang langsung disampaikan kepada Mbah Hasyim Asy’ari untuk meminta persetujuan. Namun, Mbah Hasyim tidak lantas menyetujui terlebih dahulu sebelum ia melakukan sholat istikharah untuk meminta petunjuk kepada Allah SWT.

Sikap bijaksana dan kehati-hatian Mbah Hasyim dalam menyambut permintaan Mbah Wahab juga dilandasi oleh berbagai hal, di antaranya posisi Mbah Hasyim saat itu lebih dikenal sebagai Bapak Umat Islam Indonesia (Jawa). Mbah Hasyim juga menjadi tempat meminta nasihat bagi para tokoh pergerakan nasional. Sehingga ide untuk mendirikan sebuah organisasi harus dikaji secara mendalam.

Hasil dari istikharah Mbah Hasyim dikisahkan oleh KH Raden As’ad Syamsul Arifin (1897-1990), Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Asembagus, Situbondo. Mbah As’ad mengungkapkan, petunjuk hasil dari istikharah Mbah Hasyim justru tidak jatuh ditangannya untuk mengambil keputusan, melainkan diterima oleh KH Cholil Bangkalan, yang juga guru Mbah Hasyim dan Mbah Wahab.

Dari petunjuk tersebut, Mbah As’ad yang ketika itu menjadi santri Mbah Cholil berperan sebagai mediator antara Mbah Cholil dan Mbah Hasyim. Ada dua petunjuk yang harus dilaksanakan oleh Mbah As’ad sebagai penghubung atau wasilah untuk menyampaikan amanah Mbah Cholil kepada Mbah Hasyim. (Choirul Anam, 2010: 72) 

Hal ini merupakan bentuk komitmen dan ta’dzim santri kepada gurunya apalagi terkait persoalan-persoalan penting dan strategis. Ditambah tidak mudahnya bolak-balik dari Bangkalan ke Tebuireng di tengah situasi penjajahan saat itu.

Double Cabin Indonesia Chapter Jogjakarta

Mobil Double Cabin merupakan salah satu jenis mobil yang paling banyak dicari oleh para pecinta off-road. Selain memang desainnya yang gagah, double cabin ini juga merupakan jenis mobil yang memiliki tenaga kuat. Sehingga mampu untuk menembus medan-medan yang berat. Selain mobil double cabin, beberapa jenis mobil yang digunakan untuk kegiatan off-road adalah mobil SUV dan Mobil Jeep.

Pada hari Sabtu dan Minggu (8-9 April 2017) Komunitas Double Cabin Indonesia Jogjakarta Chaptermengadakan acara bertema “NO ROAD NO ROOF #2” di Bumi Perkemahan NgebrakPedukuhan Kedungwanglu, Banyusoca, Playen, Gunungkidul.Acara berlangsung dengan meriah, terbukti dengan banyaknya jumlah peserta yang mengikuti acara tersebut. Sekitar 100 peserta mengikuti event tersebut.

 


Beberapa peserta merasa puas dengan acara yang digelar di Bumi Perkemahan Ngebrak tersebut. Alasan peserta cukup sederhana, dikarenakan alam (sirkuit) yang benar-benar memacu adrenalin. Alam yang benar-benar indah. 

Perlu diketahui, Bumi Perkemahan Ngebrak dikelilingi perbukitan yang variatif tingkat keterjalannya. Disebelah barat dialiri sungai yang sangat indah. Terlebih saat tidak banjir. Airnya sangat jernih dan bersih.

Menurut Ahsan Nasir (Uthun) salah satu warga Pedukuhan Kedungwanglu, kegiatan ini cukup memberikan hiburan untuk anak-anak dan remaja  di Pedukuhan Kedungwanglu. Anak-anak sangat terhibur dengan kegiatan adventureyang dilaksanakan komunitas Double Cabin Indonesia Chapter Jogjakarta tersebut.

Harapan dari warga Pedukuhan Kedungwanglu, semoga tahun-tahun depan diadakan kegiatan serupa yang lebih meriah serta memperhatikan kepentingan pengguna jalan lain. Saat event tersebut dilaksanakan, jalan disebelah Bumi Perkemahan Ngebrak sedikit tersendat dan menimbulkan kemacetan. Dikarenakan beberapa mobil para crew yang di parkir di sebagian badan jalan menghambat pengguna jalan yang lain.
(thibyani)