Jika matahari terbit dari timur , maka mataharinya
para santri ini terbit dari Sarang. Pribadi yang santun, jumawa, serta rendah
hati lahir pada hari Kamis, 28 Oktober 1928. Beliau adalah putra pertama dari
K. Zubair seorang kyai yang tersohor karena kesederhanaan dan sifatnya yang
merakyat. Ibundanya adalah putri dari kyai ahmad bin syuaib ulama’ yang
kharismatik yang teguh memegang pendirian. Mbah Mun, begitu orang biasa
memanggilnya.
Ngalap barokah, itulah yang sering dilakukan
seantero Nusantara dari Sabang Sampai merauke. Untuk itu, kami tergugah dan
mendorong niat kami untuk nyuwun tausiyah kepada beliau yang
diharapkan para santri sekarang dapat mengambil langkah yang terbaik seperti
beliau.
Mulai dari ruang lingkup seorang santri yang mana
santri menurut beliau adalah sekumpulan orang yang menetap di pesantren salaf.
Pesantren tersebut berkewajiban untuk menyampaikan pelajaran-pelajaran yang
menurut beliau minimal adalah dari kitab Sullam,Safinah, dan Aqidatul Awwam. Intinya
yang berkaitan dengan mu’taqod syari’at.
Mbah mun ngendikan bahwa seorang santri
harus dapat memahami kitab dan Al-Qur’an. Yang menjadi ciri khas dari sebuah
pesantren adalah kebahasaannya. Yakni harus menguasai bahasa arab. Dari segi
pemahaman Al-Qur’an, membaca Al-Qur’an dengan Tajwid yang sesuai dengan makhroj
dan sifatnya. Dari segi pemahaman kitab yang dimaksudkan adalah dengan
mengikuti jejak pesantren salaf. Dimulai dari kitab turast, yakni kitab
karangan-karangan ulama’ terdahulu.
Sekarang ini, seoarang santri haruslah mengetahui
bagaimana background seorang santri yang dahulu, dan mengetahui perkembangan
yang sekarang. Pada dasarnya seseorang memiliki maqom / tempat yang layak untuk
berkiprah. Tiap-tiap maqom tersebut didalamnya haruslah terdapat dua fase. Fase
pertama dengan menanam, kemudian fase kedua dengan menciptakan sebagai buah
karya dari penanaman tersebut. Yang dimaksudkan dengan menanam adalah menanam
ilmu sebanyak-sebanyaknya yang kemudian digunakan untuk mengamalkan apa yang
telah didapat.
………………………………………………..
Pesan mbah mun untuk para santri : “yang saya
merasa gembira atas hal ini yang patut diketahui oleh para santri adalah prestasinya.
Tingkatkan prestasi yang dapat memperjuangkan yang terdahulu dan dapat memberi
faedah. “
Tidak ada komentar:
Posting Komentar