Dunia belajar
mengajar adalah dunia yang terus berkembang. Seorang guru yang terus menerus
gunakan metode dan pendekatan yang sama saat mengajar, akan terlihat menjadi
guru yang hanya menjalankan rutinitas. Terbayanglah sudah jika seorang individu
hanya menjalankan rutinitas belaka, maka ia sendiri sebagai pelaku akan mudah
terjebak untuk menjadi jenuh dan cepat jadi bosan pada profesi yang menjadi
pilihannya. Jika ia tidak bosan maka yang terjadi individu tersebut akan
menjadi ‘stagnan’ alias diam ditempat, tidak berkembang dan lupa untuk belajar.
Salah
satu jembatan yang bisa menghubungkan antara antusiasme, suasana hati seorang
guru dan tugas kesehariannya sebagai pendidik adalah hal yang disebut sebagai
‘perencanaan’.
Dengan merencanakan guru bisa menikmati profesinya sambil bisa
menikmati kehidupan sosialnya. Saya tidak akan menulis tentang bagaimana cara
merencanakan yang baik, tetapi saya akan ajak mengenali guru-guru yang
merencanakan pembelajarannya dengan baik. Adapun ciri-ciri mereka adalah;
1. Sudah
ada di kelas sebelum kelas dimulai, waktunya bisa 5 sampai 10 menit sebelum
siswa datang ke kelas. Dengan demikian ia tidak sering berdiri membelakangi
siswa saat menulis atau melakukan persiapan sesuatu dalam mengajar.
2. Tidak
sekedar membawa ‘dirinya’ saja, tapi juga tampil dengan bahan dan sumber
belajar, seperti misalnya kartu permainan untuk guru bahasa, dan alat peraga
yang sederhana yang sifatnya bersifat ‘hands on’ yang bisa dipakai oleh
siswanya di kelas.
3. Mulai
kelas dengan tepat waktu, guru yang merencanakan pembelajarannya dengan baik
tidak sabar untuk segera mencoba ‘formulanya’ di kelas.
4. Jika
mengajar hanya satu jam pelajaran ia akan memaksa siswanya untuk siap segera
memulai kegiatan dan langsung memberikan arahan serta instruksi pekerjaan pada
siswa. Ia tidak akan membiarkan siswa kehilangan arah dan mulai berulah
mengobrol atau mengganggu temannya. Semuanya sibuk karena sudah ada pekerjaan
yang mesti dikerjakan.
5. Jika
ia mengajar lebih dari 2 jam pelajaran, ia akan membagi siswanya dalam group
dengan rotasi dengan alokasi waktu yang sama. Group berguna untuk membuat siswa
mnjadi sibuk. Siswa yang sibuk apalagi dengan tugas bermakna menjadi ciri
suasana pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan.
6. Ia
akan banyak mengajukan pertanyaan pada siswanya di kelas, siswa akan diarahkan
dengan pertanyaan dan bukan dengan ceramah atau perintah.
7. Penugasan
kepada siswa dilakukan dengan pola penugasan ‘paket’ yang terdiri dari soal
yang sedikit, ringkas tapi menantang.
8. Ia
akan selalu melihat jam, tapi bukan karena ia bosan. Ia melihat jam demi
memastikan semua target pembelajarannya hari ini tercapai dan memenuhi hasrat
pengabdian profesional sebagai guru.
9. Selalu
tersenyum saat menerangkan dan tidak mudah marah saat ada siswa yang berbuat
kesalahan. Hal ini terjadi karena ia yakin dengan arah pembelajarannya dan
panik hanya karena ada satu saja siswa yang berulah.
10. Suasana
kelasnya ‘turun naik’, artinya tidak melulu sunyi senyap, tapi juga ‘meriah’
jika siswa sedang diajak untuk belajar dengan debat, kuis atau kompetisi kecil
yang menyenangkan. Saat itu terjadi ia akan cepat menutup pintu khawatir akan
mengganggu kelas lain, hal ini cepat diantisipasi karena masuk dalam
perencanaannya sebelum mengajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar